BUDAYA ORGANISASI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR BAHAN BAKU MAKANAN DI INDONESIA DITINJAU DARI TINGKAT KEPATUHAN KARYAWAN

Budaya organisasi yang kuat sangat dibutuhkan oleh perusahaan sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat budaya organisasi pada perusahaan manufaktur bahan baku makanan di indonesia, untuk mengetahui bagaimana tingkat budaya organisasi ditinjau dari aspek inovasi dan pengambilan resiko, atensi terhadap detil pekerjaan, aspek orientasi terhadap hasil, orientasi terhadap tim kerja, orientasi terhadap individu, agresivitas, dan stabilitas. Selain itu untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan karyawan terhadap peraturan perusahaan, untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan karyawan ditinjau dari konformitas lingkungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji validitas,uji reliabilitas, melakukan pengkategorisasian variabel dan kategorisasasi pada asepek variabel yang diteliti selain itu melakukan uji beda untuk mengetahui perbedaan tingkat kepatuhan karyaawan berdasarkan budaya organisasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner sebanyak 370 responden yang merupakan karyawan perusahaan manufaktur bahan baku makanan di PT. Gandum Mas Kencana, PT. Zeelandia Indonesia, PT. Seelindo Sejahteratama, PT. Olinda Boga Buana, PT. INCA, PT. Bumitangerang Mesindotama (BT Cocoa), PT. NIPPN Foods Indonesia, PT. Antaka Rasa, dan PT. Kobe Boga Utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karyawan di perusahaan manufaktur bahan baku makanan di Indonesia cenderung memiliki budaya organisasi pada kategori sedang. Demikian juga pada aspek budaya organisasi inovasi dan pengambilan resiko, atensi terhadap detil, orientasi terhadap individu, orientasi terhadap tim, agresivitas dan stabilitas pun berada pada kategori sedang. Sedangkan pada kategori orientasi terhdap hasil cenderung lemah. Pada kepatuhan karyawan, menunjukan bahwa tingkat kepatuhan karyawan di perusahaan manufaktur bahan baku makanan di Indonesia cenderung sedang dan dalam aspek meyakini (belief), menerima (accept), melakukan (act) pun berada pada kategori sedang. Tingkat kepatuhan karyawan berdasarkan konformitas lingkungan berada pada kategori sedang. Pada uji beda tingkat kepatuhan karyawan dan pada aspek meyakini (belief), menerima (accept), melakukan (act) pada aspek melakuan (act) ditinjau dari budaya organisasi menunjukan terdapat perbedaan antara kuat dan lemahnya budaya organisasi dengan tingkat kepatuhan karyawan. Semakin kuat budaya organisasi di perusahaan manufaktur bahan baku makanan maka tingkat kepatuhan karyawannya akan semakin tinggi

1.  UEU-Master-20375-COVER.Image.Marked.pdf - 128 KB
2.  UEU-Master-20375-HALAMAN PENGESAHAN.Image.Marked.pdf - 214 KB
3.  UEU-Master-20375-HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.Image.Marked.pdf - 223 KB
4.  UEU-Master-20375-HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.Image.Marked.pdf - 118 KB
5.  UEU-Master-20375-ABSTRAK.Image.Marked.pdf - 296 KB
6.  UEU-Master-20375-KATA PENGANTAR.Image.Marked.pdf - 224 KB
7.  UEU-Master-20375-DAFTAR ISI.Image.Marked.pdf - 235 KB
8.  UEU-Master-20375-DAFTAR TABEL.Image.Marked.pdf - 125 KB
9.  UEU-Master-20375-DAFTAR GAMBAR.Image.Marked.pdf - 118 KB
10.  UEU-Master-20375-DAFTAR LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 117 KB
11.  UEU-Master-20375-DAFTAR PUSTAKA.Image.Marked.pdf - 245 KB
12.  UEU-Master-20375-LAMPIRAN.Image.Marked.pdf - 5520 KB
13.  UEU-Master-20375-BAB1.Image.Marked.pdf - 705 KB

• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KARYAWA DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI PT VICTORIA ALIFE INDONESIA TAHUN 2020
• FAKTOR � FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KEPATUHAN KARYAWAN DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI PT. X TAHUN 2022
• FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KARYAWAN DALAM MENGIKUTI PROLANIS DI KLINIK PRATAMA ST CAROLUS PASEBAN PADA TAHUN 2022
• FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN KARYAWAN DALAM PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI PROYEK PT X JAKARTATAHUN 2021